08 May 2010

media dan pendidikan

Anyway, selamat hari pendidikan yah.. *agak telad? Maaf ya, berhubung baru pindahan rumah, belom pasang internet, jadilah begini.. agak telad sedikit..
Tapi gak apa lah yaa.. masi bulan mei ini.. and buat yang gak tau hari pendidikan itu tanggal berapa, tanggal 2 mei.. inget? :p

Hm, ngomong-ngomong tentang hari pendidikan.. kira-kira harapan para kawula muda di hari pendidikan ini apa coba?
...
...
Apa?
...
Pendidikan di Indonesia makin maju?
...
Makin banyak orang yang berpendidikan?

Gwe pribadi juga berharap banget Indonesia makin lama makin maju, makin pintar, tapi tetap rendah hati. Umur panjang dan hidup bahagia.. *ih, apa coba..
Balik ke topik.
...
Indonesia makin maju? Gimana caranyaa?? Pendidikan makin bermutu?? Anak Indonesia makin pinter? Gimana caranyaaa???
Yeah, dengan program wajib belajar 9 tahun.
Dengan UAN alias ujian akhir negara yang secara sukses selalu bikin pro dan kontra nya tiap tahun.
Dengan apalagi?
...
Menurut gwe, dengan memberikan tayangan televisi yang edukatif.
Iya. Televisi.
Televisi itu sekarang uda jadi kebutuhan mendasar semua kalangan, apalagi yang menengah ke bawah.
Karena yang menengah ke atas pasti sibuk twitter-an, dan gak punya waktu buat nonton televisi lokal. Pasti pada nonton yang kabel tivi. Bener?
Mari membahas lebih lanjut peranan media terhadap pendidikan di zaman sekarang.
...
Coba deh perhatiin, orang-orang, khususnya masyarakat menengah ke bawah, apa yang pasti mereka nyalain tiap harinya?
*selain rokok pastinya.
Televisi? Bener banget.
Dan apa yang mereka tonton?
Tayangan edukatif? Ato sinetron? Ato tayangan yang bebas menyumpah serapah dan gebuk-gebuk kepala orang?
...
Apa yang mereka tonton sangat mempengaruhi bagaimana mereka berpikir dan bertingkah laku. Contohnya aja nih, dede gwe!! Yang baru umur 9 tahun, mulai berani ngata2in gwe dengan kata2 yang sumpah bikin bete.. dan darimana dia belajar itu? Selain dari pergaulan, pastinya dari media.
Dede gwe betah nongkrong di tivi, nontonin si sule dan teman temannya di OVJ.. well.. gwe pribadi jujur sangat gak tertarik nonton itu. Yah, silahkan bilang selera humor saia rendah dan tak bermutu. Tapi beneran, okeh, kadang kadang mereka lucu.. tapi yah, kelucuan mereka gak berdasar moral dan etika yang bener.
Entah kenapa yah, di zaman sekarang, yang menurut orang lucu adalah sesuatu yang dibuat-buat untuk jelekkin orang lain, makin ngatain orang, makin tinggi ratingnya.
Coba sebut empat mata, yang sekarang ditambah kata ‘bukan’ di depannya.. makin ngehina tukul, penonton makin ketawa, rating makin tinggi, episode makin panjang, penonton makin dibego-begoin. Terus OVJ, makin gebak gebuk kepala orang semena-mena, makin ketawa penontonnya, makin latah kasar makin eksis. Coba liat olga syaputra.. *gak bermaksud menghina dia. Tapi kelakuannya yang kasar dan omongannya yang kasar malah makin bikin dia ‘muncul’ dimana-mana.. bener gak?
...
Nah, itu dia yang tiap hari dikonsumsi masyarakat, SETIAP HARI! Kata-kata kasar, kotor, caci maki, dan tindakan kasar lainnya yang tiap hari ditonton jutaan orang.
Secara sadar gak sadar meracuni pikiran, dan membuat penonton melakukan hal yang sama di dunia nyata.
Gimana anak kecil zaman sekarang gak ikutan ngomong kata semacam brengsek, tolol, bego, sialan dan semacamnya?
Toh itu yang mereka denger tiap harinya.
...
Sebegitu kuatkah peran media?
Iya!
Tapi untungnya masi ada pihak yang peduli akan pendidikan masyarakat, dan tau benar bahwa media punya peranan penting.
That’s why dibikinlah tayangan semacam laptop si unyil, dan tayangan lain yang mulai mengajarkan tentang pengetahuan dan alam sekitar.
...
Dan gwe pribadi sih berharap di suasana hari pendidikan ini, masyarakat makin sadar dan melek media, yah, we called it media literacy, makin bisa pilah pilih tayangan yang berbobot untuk dirinya, makin sadar apa yang mereka tonton.
Biar rating yang tinggi sesuai dengan tayangan yang bermutu.
...

artikel ini juga di post di SINI



0 comments: