07 September 2010

lady in waiting #1

I am reading this book nowadays, banyak yang rekomen kalo ini buku yang bagus, dan, as I am reading this book, I got some points that really touch me, so I will share some here..
Hm, kayaknya ini bakalan agak panjang, jadi, pastikan kalau kalian memang lagi di waktu senggang.

Dimulai dari buku pertama yang gwe baca, ‘when God write your love story’ terus dilanjutin sama buku ‘kissed, dating, goodbye’ dan sekarang gwe baca ini. Lady in waiting. Tolong jangan terkekeh-kekeh dan menduga kalo gwe lagi desperate in love sampe bacaan gwe jadi begini-beginian.. http://www.emocutez.com Cuma lagi ingin menambah pengetahuan rohani aja tentang hal pacaran, dan sejenisnya. :p Buku ini ngupas sisi kewanitaan dalam penantian berdasarkan kisah Rut. Buat yang gak tau siapa Rut, ayo coba baca Alkitab, di kitab Rut.

Yuk mulai dari chapter yang ngena di gwe, judul chapter ini wanita yang beriman. And these are the sentences that hit my heart..

“Apakah anda panik karena anda tinggal di salah satu daerah yang langka kaum prianya?”

Seorang teman mengasumsikan bahwa dengan pergi ke perguruan tinggi Kristen yang besar, pada akhirnya, ia akan menemukan pria yang tepat.

Dan ini agak sedikit menggelitik gwe. Haha.. karena gwe berada di salah satu kampus yang mayoritas nya adalah perempuan, bahkan dosen gwe sendiri bilang, di kampus gwe itu, 70% perempuan, 20% laki-laki, and the rest adalah mereka yang masih bingung akan jenis kelaminnya sendiri, yeah, you know what I mean. http://www.emocutez.com

Waktu lulus SMA, pilihan universitas yang bakal gwe tuju ada 3, universitas yang di daerah grogol sana, kedua adalah universitas Kristen yang di tangerang, dan yang ketiga adalah universitas di daerah sudirman situ.

Pada akhirnya gwe milih kampus yang ketiga, yang sekarang gwe menjadi bagian di dalamnya. Sebelum gwe milih, banyak banget yang jadi pertimbangan, mulai dari kualitas jurusan yang bakal gwe pilih nanti, fasilitas, biaya, sampai satu faktor ini. Populasi Pria nya.

Pas gwe memutuskan untuk menjadi bagian dari kampus gwe sekarang ini, banyak banget ledekan yang dateng dari temen-temen gwe..
“gilee lo.. mau jadi apaan kuliah disana? Perawan tua?”
*amit2 yaaa Tuhan* hihi.. emank tuh mulut temen gwe minta disumpel sepeda kayaknya.. http://www.emocutez.com

Dan, it crossed my mind, sempet jadi bahan pikiran beberapa saat, Cuma gwe pikir, I let my God write my love story, I give Him my pen, I give Him all. Dan apapun yang terjadi, it will be great things according to His plan.

Jadi yah gwe melangkah dengan pasti.. hihi.. meskipun ampe sekarang belon ketemu calon yang benar.. but faith in Him, means Faith in His time either right?

Back to this book.. once upon a time, Naomi dan 2 menantunya, Orpa dan Rut baru aja kehilangan pria yang mereka kasihi. (Rut 1:3-5) Naomi seorang Yahudi membuat keputusan untuk meninggalkan Moab dan kembali ke kampong halamannya di Israel. Naomi dengan penuh kasih sayang menunjukkan kepada Orpa dan Rut arah prospek yang memungkinkan, dimana mereka dapat ‘melihat’ bagaimana mereka mungkin menemukan seorang suami.

Orpa mengikuti saran Naomi dan memilih pandangan yang masuk akal untuk arah masa depannya. Banyak wanita lajang menghabiskan waktu luang mereka untuk mencari lokasi yang sama dengan yang dipilih Orpa. Mereka mendaftarkan diri di sekolah-sekolah karena mereka dapat melihat ‘harapan-harapan’. Mereka bergabung dengan gereja berdasarkan apa yang terlihat pada angka perbandingan pria dan wanita. Wanita lain berganti gereja karena mereka berada di daerah yang ‘tidak memiliki pria yang berprospek’. Pada apakah wanita ini berfokus? Pada situasi atau pada Yang Berdaulat?

And let see what Rut did.. walaupun tidak dijanjikan peluang bersuami, ia memilih untuk ikut dengan Naomi dan Allahnya untuk kembali ke Betlehem, Rut memilih untuk percaya kepada Allah mengenai masa depannya. Ia melihat tidak dengan pandangan fisik, tapi dengan mata iman. Dan bacalah pada akhir kitab ini, what did Rut get?

Setiap kali pertanyaan-pertanyaan tak terjawab menawan pikiranmu atau anda diserang oleh kegelisahan masa lajang, ambillah waktu untuk menyerahkan kekuatiran itu pada tempatnya, seperti 1 Petrus 5:7 katakan “serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya, sebab Ia yang memelihara kamu”.. rangkullah malam-malam tanpa kencan dan dengan iman, beristirahatlah dalam kesetiaanNya.

So, hey girls, stop worrying about these things.. gwe pernah nanyain kabar salah satu temen gwe yang lagi di luar kota, dia ngetweet sesuatu.. yang memancing gwe buat reply dia dengan ‘sabarrrrr X, be a lady in waiting ’ dan gak gwe sangka dia bales dengan, ‘bisa bangkotan gwe nunggu mulu..’ hihi..respon yang lucu dan tanpa sadar gwe berada di satu titik antara setuju sama enggak dengan respon dia itu. http://www.emocutez.com

Tapi setelah gwe tersadar, kita gak mungkin bangkotan juga kan menunggu timingnya Tuhan, dan Tuhan juga gak bakal tega lihat kita keburu ubanan, keriput, baru ketemu sama ‘mr. Right’nya.

Jadi buat apa coba kita terburu-buru mengejar sesuatu, tepatnya seseorang yang enggak pasti.. bukankah lebih baik kita menjadi wanita yang beriman? beriman kalo Tuhan udah nyiapin segala sesuatunya. All we need to do is see things through the eyes of the Lord, not through our-selves’ eyes. http://www.emocutez.com




2 comments:

Anonymous said...

Hey! Thank you for the book recommendation I would love to find that book. Take care. :)

christine natalia said...

Hai.. Welcome.. :) thanks for dropped a comment.. Gbu..