03 July 2011

pikiran tengah malam

Yes, sekarang gwe ngerti apa arti ayat “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. (Mazmur 90:12)”. Terinspirasi sedikit oleh blog Stephanie Zen, dan banyak oleh keadaan sekitar.

Ayat ini mengingatkan kita kalau, hidup Cuma sekali, dan make it counts. Buat jadi berharga dan pastinya gak mengecewakan dan menyisakan rasa sesal di akhir hidup kita.

Kehidupan dan kematian.
Suatu hal yang berkesinambungan, yang berhubungan dan akan selalu berputar.
Dan ayat itu bilang kalau biarkan kami menghitung hari-hari kami, maka kami beroleh hati yang bijaksana. Coba dipikir ulang, betapa benernya ayat ini. Semua orang pasti setiap pulang dari rumah duka, ataupun UGD, pasti membawa satu pertanyaan dalam pikirannya. “Gimana kalau itu aku?”

Dan selalu, di setiap akhir dari pertanyaan itu, selalu ada niat baru, tekad baru, untuk memperbaiki hidup, untuk tertawa lebih sering, untuk tersenyum lebih banyak, untuk mengampuni lebih tulus, dan untuk memberi lebih dari yang kita mampu.
Bukankah begitu?

Hampir setiap orang, setiap pulang dari situasi berduka, selalu memposisikan dirinya dan berharap dapat melakukan hal-hal yang belum dilakukan, menambah kegiatan positif dan beramal, namun itu hanya bertahan satu minggu, dua minggu, tiga minggu, lalu terlupakan dan kembali hidup dalam keluh kesah dan pikiran negatif. Bukankah begitu?

Coba mulai sekarang, tiap kali kita ingin melakukan sesuatu hal yang berdampak panjang, coba kita pikir, bagaimana kalau itu hal terakhir yang bisa kita lakukan?
Mungkinkah kita melakukannya dengan sepenuh dan setulus hati?
Sesederhana mengucapkan kata maaf, terima kasih, dan permisi.

0 comments: