14 April 2013

Benih vs Roti

Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu; -2 Korintus 9:10

Hari ini kotbahnya keren! I love how Pst Jose Carol shares about God's Word in a cool way! Singkat, padat, jelas dan nancep ke hati! He shared about 2 hal ini, benih dan roti. 

Keberhasilan manusia tergantung pemikiran mereka akan sesuatu yang dikasih Tuhan kepada mereka. Tergantung dari mereka berpikir itu yang Tuhan kasih 'benih' atau 'roti'?

Roti itu untuk diri sendiri, emank sih ngenyangin langsung, tapi abis itu kenyangnya sebentar lalu laper lagi. Tapi kalau benih, takes longer time untuk nanemnya, untuk nunggu dia berbuah, tapi ketika dia berbuah, it multiplies, dan gak abis-abis.

Misalnya, kita dipercayakan Tuhan waktu, rasa mengasihi, kuping untuk mendengar, dan materi, dan lain sebagainya.. Dan sekarang, kita milih mau menggunakan itu sebagai roti, untuk diri kita sendiri? atau benih untuk ditabur? 

Waktu yang Tuhan titipin, kita habisin buat diri sendirikah? Untuk menggalau sepanjang masa, untuk nonton DVD horror (atau korea) sepanjang hari? Atau kita jadiin benih, kita tabur, kita spend time with orang-orang yang membutuhkan, kita spend time untuk doing something yang lebih berguna?

Oh ya, Jose Carol juga bilang tentang rasa cukup, ketika kita menganggap sesuatu itu sebagai 'roti', kita akan terus merasa kurang, kurang dan kurang. Dan solusinya supaya kita merasa cukup dan lebih adalah menjadikannya sebagai 'benih', which is akan multiply dan terus bertambah-tambah.

Ketika kita menganggap sesuatu 'roti', kita akan berfokus pada kita, kita, dan kita. Kenapa orang-orang gak peduli sama gwe? kenapa gak ada yang nanyain kabar gwe pas sebulan gwe gak dateng ke komunitas itu? kenapa gak ada yang ngajakin gwe ke pesta si itu padahal semua diundang? kenapa gwe harus peduli sama orang lain kalau gwe sendiri aja sendirian? kenapa dan kenapa dan kenapa lainnya?

Tapi kalau apa yang Tuhan kasih ke kita, kita anggap sebagai 'benih', kita akan menabur untuk oang lain, untuk hidup orang lain, untuk sekitar kita. Kita akan menggunakan kuping kita untuk mendengarkan temen-temen kita yang butuh curhat, kita gak akan berpikir lagi tentang kenapa gwe enggak diginiin dan digituin? Bukan tentang kita lagi :))

So now, setiap hal dalam hidup kita, waktu, talenta, passion, harta, perhatian, rasa kasih sayang, semua yang Tuhan titip di hidup kita, kita akan gunakan sebagai apa? Roti? Yang akan habis dalam sekejap untuk diri sendiri, dan dalam beberapa waktu kemudian kita akan merasa kurang lagi, atau benih, yang kita tabur, it needs longer time, but it lasts longer, or maybe forever dan berguna untuk baaanyak orang.

you choose :)

*i'm learning too..
This entry was posted in

0 comments: