16 September 2013

Perisai Iman.

Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji. -2 Korintus 13:5

Read this verse when i had my reading bible time at night few days ago. Dan coba deh baca ulang, what did you get from the verse above? For me, gwe semacam kegeplak malam itu. Why? Because honetly i lack of my Faith. Malam-malam itu i actually were searching for God, asking if He really was there, doubting Him. For what? For several things in my life, dan khususnya, this thing. (well i bet you know what it is from my previous posts).

Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji.

And i was kinda shocked realizing 'kamu tidak tahan uji' label now is on me! If i'm not sure that Christ who owns the skies lives in me, then i fail! and yes, i failed. But He won't let me failed too long, that night, He reminded me, have Faith so i may pass the tests.

Dan lalu malam ini, seorang teman mengingatkan tentang perlengkapan rohani yang di Efesus, salah satunya, perisai iman.

dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, 

Dan yeah, jadi keinget kemaren itu nonton Snow White and The Huntsman, pas klimaksnya, pas si Snow White face to face sama Ratu jahatnya, si Ratu punya magic yang bikin kayak monster terbuat dari beling-beling kaca gitu yang berusaha buat ngebunuh pasukannya Snow White. Beberapa mati, bayangin aja, monster dari beling kaca... kena beling aja udah berdarah-darah, apalagi beling kaca. Beberapa berusaha buat ngebunuh si monster pake pedang, dan alat-alat yang ditangan mereka, tapi akhirnya gagal dan mati. And the Hunstmen ini survive dengan apa? Perisai! He covers himself pake perisai, because he knows percuma untuk ngelawan karena pasti mati, jadi dia memutuskan untuk nutupin dirinya pake perisai sambil mungkin berharap si Snow White menang lawan si Ratu dan magicnya lenyap. And she did! Si Snow White berhasil bunuh si Ratu dan magic yang bikin monster itu ilang dan si monster langsung ancur berkeping-keping.

Pas temen gwe ingetin tentang perisai iman, this scene popped out in my head, ketika nothings left to do, yang bisa dilakukan hanya bertahan, and in the spiritual real live, bertahan pakai apa? Perisai iman. Seperti yang dilakuin si Hunstmen pas Snow White face to face sama si Ratu jahat, dia bertahan dengan perisainya sambil nunggu Snow White conquered the battle. Sama kayak kita, maybe we are the hunstmen, God is the Snow White (well, don't imagine it, just agree with me), dan si iblis adalah Ratu jahatnya. The battle is God's. We just have to wait and see (and defend, with Faith) how God overcome the bad.

Balik lagi ke the first verse above, sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji, or to make it easier,
Sebab jika elo dan gwe gak punya iman, we're dead! 
Sebab jika elo dan gwe gak punya iman, kita gampang ditipu iblis.
Sebab jika elo dan gwe gak punya iman, kita kalah lawan iblis.
Sebab jika elo dan gwe gak punya iman (kalau He is in control in everything) kita akan menyerah, dan BAY!

So now, where's your shield?  
This entry was posted in

13 September 2013

Menunggu, lagi.

Pernah gak sih pesen indomie di tempat nongki-nongki gitu, dan yang masak super lelet ampe bawaannya pengen masak sendiri (but you know, selalu ada magic di balik indomie yang dimasakin orang lain, taste better than kita yang masa sendiri). 

Beberapa waktu lalu gwe begitu, udah cuma masak indomie, kenapa lama bener si abang masaknya. Pengen marah tapi gak enak, pengen masak sendiri (yakalee), jadi akhirnya cuma bisa sabar aja. Well sebenernya the truth is, paling waktu itu gwe cuma nunggu around 10 menit, kenapa gak sabaran banget?

It's because gwe pesennya mie instant. It's supposed to be served in 2-3 minutes aja kan? (kata iklannya gitu), beda ceritanya kalau gwe memang pesen steak yang proses sajiannya lebih lama. Tapi ini mie instant, yang katanya cepet penyajiannya. 

Then somehow i realize something, gwe, terlalu dimanjakan dengan yang namanya instan. Well, it's not me doank, but mostly people, anak-anak muda udah terlena sama yang namanya instan, sampai akhirnya nunggu 10 menit buat makanan aja tetep gak sabaran.Mungkin ini konspirasi alam semestanisasi (bahasa vicky) yang menebarkan segala produk dan alat dengan label 'instant' on it yang semakin membuat orang-orang pengen yang cepet-cepet aja dan gak bisa menunggu.

Menunggu. That word, haunting me these days.

Dan karena terlalu dibiasakan dengan yang serba cepet dan instant, i found waiting is depressing. Dan gak cuma gwe doank, people out there juga.. Menurut mereka, menunggu waktu yang tepat untuk sex itu depressing so they do it before marriage, menunggu pasangan hidup yang tepat itu depressing so they date anyone yang lagi deket sama mereka, menunggu lampu merah itu depressing sampai akhirnya diterobos, pokoknya menunggu itu menyebalkan. Iya kan?

While sebenarnya menunggu itu proses yang absolut. Proses yang wajib dilakukan in every single thing di kolong langit ini. Menunggu teach us everything we could learn. Menunggu membuat kita belajar bahwa untuk segala sesuatu ada waktunya, ada harganya, dan ada maknanya. Menunggu membuat kita belajar hal lain di saat kita sedang menunggu hal lain. Menunggu, membuat kita akhirnya sadar ada kekuatan yang lebih besar dari kita yang mengatur segalanya. (contohnya si abang yang masakin indomie).

Mungkin sejenak kita harus belajar dari orang zaman dulu, yang mesti bakar kayu, nunggu panas, masukin arang, nunggu panas, sampai akhirnya masak air, nunggu panas, baru masa mie (ada mie gak zaman itu?), atau mesti belajar dari orang yang harus menunggu berhari-hari sampai suratnya nyampe ke orang yang dituju, dan nunggu berhari-hari lagi untuk terima surat balasan.

Toh mereka bisa melewati fase menunggu itu kan? Dan lagipula, sesuatu yang butuh proses menunggu akan lebih bermakna pada akhirnya dibandingkan plekplek muncul di depan mata pas dipengenin.

So, let's try this every time we get impatient (talk to ourselves), 'yaudah sih sabar aja, semua ada waktunya..'

*lagi-lagi lagi ngomongin diri sendiri koq*

05 September 2013

Shana Tova!

I don't know how God is so super COOL! These few days as i mentioned earlier, i think i'm facing closed doors, dalam hal pekerjaan dan masa depan tentunya. And guess what, ternyata bangsa Israel hari ini turn to another new year, tahun 5774, alias Ayin Dalet, dan tahun Ayin Dalet ini ngomongin apa sih? Surprisely, it talks about DOOR (Open Door/Portal/Opportunity/Entrance)! Kaget? Banget.

Well i'm not that super high spritually person yang uptodate banget sama kalender Yahudi or sama apa-apanya Israel, tapi khusus pergantian tahun ini, gwe kaget! Berhubung lagi sensitif sama yang namanya pintu, eh bisa-bisaan ternyata tahun 5774 ini ngomongin tentang open doors.

This is the prophecy of Chuck Pierce dan kawan-kawan. (well you might see this PAGE for full article)

A TIME to PUSH YOUR DOOR OPEN!

My Eye is watching you! Now I will begin to direct you in a way that you will know that the path before you is being lit for your future.  I’ve been watching and nothing you’ve done has escaped from My vision.  I will now begin to order your steps, and in ordering your steps I will begin to lead you through and into a place you’ve not been before, and into a victory that you have never attained.  My voice will speak over you and cause the path that’s been crooked to begin to straighten out.  Look for your straight path, and on this path is a four-fold anointing and return for you.  My Eye is on YOU!  Now you will hear My voice and hear My Word coming from behind you, telling you which way to step.

You will come to a DOOR, when you’re at the end of your strength, and you will command the door to open.  And on the other side of that door will be the strength and the might and the power of God.  You will come to the door when you are at the end of your faith; you will command the door to open, and on the other side will be the faith and power of God.  You will come to the door when you are at the end of your health and command the door to be open; on the other side will be the healer God, and healing will open up to you.  This is the season where our Kinsman Redeemer will redeem and open every door need for your entry!

So don’t trust in your own ability to finagle, but just be willing and be obedient and trust that if I have brought you this far to do something, then I have all the pieces in order in front of you to complete the task at hand.  Go ahead and say, ‘Just show me the next little tiny step’.  Listen to Me —Every finish line is a series of tiny, tiny little steps.  And not everyone is willing and obedient to do each tiny step.  Therefore, their finish line eludes them.  They run, run, run, without finishing the race!  So I encourage you: make the tiny steps of willingness, be obedient to what your hand holds, and your feet will cross the finish line and the door will swing wide open!

(From Glory of Zion International Ministries – May 2013)


Well, let say BIG AMEN to the prophecy above. :")
So, whatever the closed door you face todays, pekerjaan kah? keluarga? teman? sekolah? pasangan hidup? panggilan hidup? Have FAITH! Tahun ini, pintu-pintu akan terbuka, yang terlihat impossible will be happen, be ready!

SHANA TOVA! (red: Happy New Year)
This entry was posted in

02 September 2013

He is in control.

Hello September...

Well actually sebenernya bingung mau nulis apa, mau share tentang apa, mau ngomongin apaan.
Tapi karena efek entah kenapa malam ini seger banget, jadi so let's pour out what's in my head lately..

Hm... 
I have been through some rough times i guess. Well, untuk manusia tipikal manja kayak gwe, yaa bisa dibilang hari-hari ini memasuki masa-masa sulit. Gak ada yang lagi sakit, gak ada yang lagi menderita gimana-gimana gitu, cuma..

For me, my rough times itu ketika, one of my best friend pergi kerja keluar negeri, dimana doi adalah bisa dibilang the only one yang bisa gwe andalkan untuk persoalan tertentu, dan untuk satu topik tertentu *hihihi* dan yaa anggap saja, dia tangan kanan gwe.. I feel left, *gak sesedih itu juga sih* tapi... Ya emank sedih. Em, rasanya kaget aja, Tuhan, koq doi udah cepet ke one step aheadnya sementara aye masih disini-sini aja with no job clue at all. Lalu nanti titin sama siapa? :')

For me, my rough times itu ketika pintu tentang pekerjaan belum kunjung terbuka, i sent lots application, puluhan, interview beberapa kali, tapi ujungnya sampai sekarang.... Nihil. Tired and bored with interviews and waiting. Tired with have no clue where should i go.

For me, my rough times itu ketika..... Masalah hati akhirnya datang. Tembok yang selama ini gwe kira kuat melindungi gwe akhirnya roboh, entah mulai kapan, entah sejak kapan, tapi one thing i know, tembok itu sekarang runtuh dan gwe, harus membangunnya lagi dari awal. *can't explain any longer tentang ini* HAHAHAHA *sokmisterius*

For me, my rough times itu ketika... Karena satu dan lain hal, terjadi sesuatu hal yang gwe rasa, it's not fair for me. *lagilagigakbisadiceritain* ;) 

For me, my rough times itu ketika di satu waktu i'm overwhelmed with those things above, and i have no clue whom should i tell my burdens to? Yeah, pasti Tuhan. But, you know... Sometimes you need a listener with physically presence... *Tuhan, titin jangan ditabok ya? :')*

Dan sabtu lalu, akhirnya bendungan air mata gwe tumpah ruah....... 

But you know what, God is good. Ketika gwe duduk manis di youth dan dengerin kotbahnya, yang kotbah ngeluarin statement topcer..

Setiap kita udah sadar belum dimana kita taruh iman kita? Ketika ada masalah, bergantung kemanakah kita? Tuhankah? Atau?

Well......
Jengjeng! Titin, dimana kamu taruh iman kamu? Kalau kamu taruh iman kamu sama Tuhan, why still worry? Kalau kamu taruh iman kamu sama Tuhan, kenapa bandingin masa depan kamu dengan kisah orang lain? Kalau kamu taruh iman kamu sama Tuhan, kenapa kamu takut? 

Kenapa?
Karena simply, titin lebih menaruh iman kepada yang kelihatan daripada yang gak kelihatan. Which is itu berarti bukan iman. :'| dan untungnya Tuhan masih terlalu amat sabar dengan gwe... Sabtu malam kemarin, dengan sabarnya lagi-lagi Dia ingetin kalau 'HEY, I AM IN CONTROL'.

You don't have to be worry, you don't have to be afraid, because I AM WITH YOU, says the Lord. 
Di depan memang gak tau akan kayak apa, gak tau apa yang akan terjadi, gak tau harus bagaimana dalam menghadapi apa, but i know, Tuhan ada di depan sana, He has prepared great things for me, He has greater plan than i have for myself.

*tolong sering ingatkan saya tentang ini, kadang terlalu sering lupa sama janji Tuhan yang ini :')*

selamat malam :)