18 November 2013

Cling to God

Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! Roma 12:12

Bukan sedang ingin menggurui ataupun menasehati, tapi sungguh, kaget banget denger kotbah dari Pastor Yusuf kemarin Minggu di GBI Emporium (Iya saya lagi ngungsi dari Senci, ke Empo.. masih satu pastoral koq :p). Mungkin bagi beberapa orang, ini ayat biasaaaaaaaaaaa banget ya? Sering banget baca ayat ini. But for me, that time, i've again, been reminded, betapa Tuhan memang ada dan ngawasin saya (entah dari jauh atau dari dekat).

Pasalnya belakangan waktu ini, saya hilang sukacitanya, rasanya mau marah-marah mulu. Gak lagi putus cinta, gak lagi PMS, cuma rasanya gampang banget kesulut emosi, apalagi kalau udah berhubungan sama adek semata wayang yang makin hari makin (kata orang lucu) bawel banget. Terus, sabar? Beh. Rasanya stok kesabaran udah tipiiiiiiiiis banget nyaris abis. Doa? Nah itu lagi. Saya masih berdoa koq, hanya saja sebatas 'Tuhan thank you buat blablabla'. atau 'Tuhan mau tidur nih, blablabla', saya tidak lagi menganggap Tuhan teman curhat atau Tuhan teman untuk berdoa bagi seseorang. Saya beberapa waktu ini menganggap Tuhan lebih menjadi atasan yang saya harus melapor kalau mau tidur dan makan. 

Dan tentu saja saya shocked, disaat kehidupan rohani dan jiwani sedang begitu, pastor di gereja kotbahnya tentang begitu. Iya, saya ditegor Tuhan. Tapi bukankah lebih baik ditegor daripada didiamkan? Setidaknya saya tahu, Tuhan tetap memperhatikan saya meskipun saya jauh dari kata anak baik belakangan ini. 

Ada satu ilustrasi yang bagus banget yang disampein kemaren Minggu, kata pastornya, sebuah besi itu kalau jarang dipanasin malah jadi karatan. Besi yang sering kena panas malah kecil kemungkinannya untuk karatan. Wiw. Jadi kalau kena panas alias kena proses, justru itu bagus buat melatih kita makin serupa sama apa yang Tuhan mau.

Seperti biji kecil yang ditanam di tanah, diatasnya dikasih batu supaya biji ini gak main tumbuh keatas, tapi tumbuh kebawah dulu sampai akarnya gedeee, panjangg dan kuat sampai akhirnya ketika biji ini naik tumbuh keatas, dia punya akar yang kuat yang gak akan bikin si pohon gampang goyah waktu kena angin badai.

Nah, sekarang pilihannya, pas kita merasa ada batu gede banget diatas kita, kita milih berakar kuat kebawah atau milih mati aja? Sekali lagi saya diingatkan, ketika rasanya saya ingin 'mati' aja, tapi Tuhan ingetin 3 tips diatas, alias tips tersebut artinya saya disuruh berakar kuat kebawah, berakar kuat pegangan sama Tuhan.

Pegangan sama Tuhan ya hai jiwaku......

:")

*ps: sedang berulang kali muter lagu 'be it unto me'nya don moen..

08 November 2013

This kind of Faith.

Biggest Faith not found in the midst of richness, glamorous things around, or in the most expensive wedding party, but biggest Faith found in the funeral homes, in those hearts who still worship God in their tears and brokenhearted.

Semalam gwe ke rumah duka, mami dari my best friend passed away setelah 3 tahun lebih melawan kanker :") now she is in better place, we all believe. Seorang tante yang luar biasa imannya, dalam sakitnya all she said is her Faith in God dan telling people not to lose Faith in Him. Dan tante ini menciptakan satu sosok luar biasa, yaitu dia, seorang sahabat, teman curhat, atau biasa kami saling memanggil, tong sampah. Seseorang yang luar biasa imannya, seseorang yang hidupnya melebihi kisah sinetron cinta fitri, segala macam konflik dan kesedihan, kekecewaan, kegagalan yang ia alami gak membuat dia merasa putus asa dan tawar hati sama Tuhan.

Malam itu gwe (dan yang lain) merasa digeplak, saat dia maju ke depan untuk kesaksian dikit tentang maminya, all she said is, 'jangan ngeluh, jangan larut dalam kesedihan, jangan galau, justru kita harus jadi kesaksian buat banyak anak-anak muda di luar sana'. Kalimat itu keluar dari seseorang yang punya seribu satu alasan untuk marah sama Tuhan, seseorang yang punya seribu satu alasan untuk tawar hati dan lari dari Tuhan, seseorang yang punya seribu alasan untuk kecewa sama Tuhan justru malah encourage orang-orang untuk gak ngeluh! Kepergian papinya satu tahun lalu karena sakit, kepergian maminya semalam, dan berbagai permasalahan kehidupan lainnya yang gak bisa di share disini pastinya, itu semua alasan masuk akal untuk seorang manusia untuk teriak, 'mana Tuhan???' dan pergi begitu aja.

Tapi dia enggak, dia yang jadi tempat curhatan banyak orang, dia yang jadi contoh bagaimana harus tetap bersukacita dalam segala hal, dia yang luar biasa disayang Tuhan, dia tetap beriman sama Tuhan di atas segalanya.

Rasanya semalam maluuuuuuu banget, rasanya diri sendiri marahin hati dan otak sendiri, 'pantes lo ngeluh sama hidup lo? pantes lo marah sama Tuhan cuma karena (isi sendiri dengan masalah kalian)? pantes lo kecewa sama Tuhan cuma karena orang lain punya (isi sendiri) dan lo enggak?' Malam itu gwe yang beberapa hari lalu baru aja rasanya mau kabur dari Tuhan dengan alasan yang cemen banget disentil sama para malaikat, 'lihat dia, dengan segala proses berat yang dia alami, dengan segala beban yang dia tanggung, dengan segalanya yang terjadi dalam hidup dia, dia tetap percaya sama Tuhan dan tetap punya iman.'

Lalu gwe teringat ayat ini,
But how much of that kind of persistent faith will the Son of Man find on the earth when He returns? (Luke 18:8b versi the message)

Dan baru tersadar, ternyata sesuatu yang berharga di zaman-zaman akhir ini bukanlah emas, bukan nilai terbaik, bukan keluarga terharmonis, bukan kesuksesan terhebat, bahkan bukan orang terbaik dan termanis dan tercantik dan segala ter- lainnya. Tapi hal yang berharga yang dicari Tuhan pas Dia datang adalah, iman. Iman yang seperti itu, iman yang tetap ada meski ombak dan badai seakan menghancurkan hidupmu. Iman yang tetap ada meskipun segalanya terasa buram. Iman seperti itu, yang gwe lihat di hidup seorang sahabat, Amanda Bernice. :)) We all love you.


ps: suka sekali dengan kutipan lagu ini, dan yes dear abe,'tanganmu dipegang teguh..' and i just wondering, kalau gwe (dan yang lain) aja bangga sama lo, betapa luar biasa bangganya Tuhan melihat anakNya kayak gini :")


This entry was posted in

04 November 2013

Don't mind what people say, Do you?

"Be yourself"

"Don't let anyone tell you what you have to do"

"Don't bother what people say"

"Be who you are and say what you feel, because those who mind don't matter, and those who matter don't mind.”

Sering kan denger quotes semacam ini? I do, i read these a lot. I have tumblr, and if you also have one, you know tumblr is heaven for quotes like these, and often times, i reblogged it, means i'm agree with what said there. But for some quotes, i pause a little time, and i'm wondering..
Is that right?

In my opinion, generasi sekarang diombang-ambingkan oleh kekeliruan yang dianggap benar dan kebenaran yang dianggap keliru. Sotoy? Mungkin. Menurut gwe, zaman sekarang manusia makin egois, makin merasa dirinya paling benar, makin suka tersinggung, makin gampang banget marah dan merasa dirinya paling benar dan orang lain salah. Ya gak?

Dikasih tau salah dikit, langsung marah-marah gak karuan di dunia nyata dan di dunia maya. Ditegor sedikit, langsung sakit hati dan gak mau ketemu orang yang negor. Gak tau sih kalau mungkin ada yang sadar atau enggak, but those quotes diatas mungkin punya peran penting untuk bikin mindset seseorang 'gwe paling bener, elo salah!'

Iya sih memang ada sisi positifnya, banyak malah. Misalnya kalau emank what you're doing are right things to do, then it's right, don't bother what people say. Tapi kalau yang elo dan gwe lakuin salah? Lalu dengan seenaknya kita tutup kuping dan gak mau dengerin nasehat orang gitu? 

Gak mau sok suci, gak berniat buat di alkitab-alkitabin but while i'm writing this post, tiba-tiba keinget this verse..

"Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia..." -Lukas 17:3
dan yang ini..
"Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan." -Amsal 19:20

So, according to those quotes above, jangan semua quotes yang kelihatan bagus dan keren kita langsung iya-iya dan terapin ke hidup kita, but then, lihat konteksnya, lihat artinya lebih jauh lagi, lihat keadaannya, lihat komentar orang yang negor, lihat maksudnya, lihat hatinya (kalau bisa), apakah itu untuk kebaikan kita, atau memang cuma buat kasih omongan negatif ke kita...

Dan untuk quote yang ini, "Be who you are and say what you feel, because those who mind don't matter, and those who matter don't mind.”. Those who matter will surely mind, because those who matter will care about what we feel, about what we think, and they will tell us things according to what's good and what's bad for our goodness sake. Ya gak sih? Menurut gwe sih gitu..

(ps: kepikiran ngepost tentang ginian gara-gara abis nonton youtube ini)


just a thought.