31 October 2014

The Importance of Mentorship

Some people I know pernah berpendapat bahwa mereka gak setuju dengan adanya sistem mentor-mentoran, entah karena gak suka 'diatur' (atau mungkin lebih tepatnya diarahkan), atau juga karena mereka takut suatu saat 'ditinggal' ketika sudah terlalu attached. When I dig deeper, mereka semua punya reason dibalik pendapatnya itu. Ada yang pernah mengalami kisah yang gak mengenakan dengan mentornya, kecewa, marah, dan sakit hati yang berujung dengan mereka ogah lagi dengan sistem-sistem mentorship.

Gwe, punya 1 mentor. Have known her since 2009, lewat retreat youth yang waktu itu out of nowhere tiba-tiba gwe joined, dan dari sana, gwe rasa 'U-turn' gwe happened. Gwe yang zaman itu lagi super cengeng-cengengnya, berasa alone and lonely most of the nights, zaman itu gwe yang bisa gila-gilaan sama temen-temen, and ten minutes later bisa keluar kelas (zaman itu masih SMA), dan tiba-tiba bisa galau karena merasa super lonely. 

Sejak September 2009 itu, karena doi mentor gwe pas retreat dan akhirnya terus saling berhubungan even setelah retreatnya kelar, gwe mulai aktif dateng youth dan lama-lama mulai bener-bener attached to her. Imagine this, the lonely one who long for a sister for a loong looong time, terus tiba-tiba ketemu satu sosok sister yang dearly, yang physically and spiritually pretty, bayangkan what happened that days? Yes, over sensitive and possessive about her. Not in weird dan aneh-aneh posesif segala macemnya, tapi in a way seorang anak labil yang merasa udah punya sesuatu yang dia pengenin dan kejealousan datang ketika sesuatu yang udah dia miliki sekarang dipinjem sama orang lain. 

Time flies, and praise God i've learnt so many things. Gwe belajar lebih dewasa, time goes by dan semenjak 2009 itu, I grow deeper in God, somehow semakin mengerti dan memahami plansnya Tuhan, divine purposenya Tuhan, semakin mengerti gwe tuh diciptain gak buat gwe doank dan don't waste time untuk mikirin daging dan ego sendiri. 2009, 2010, 2011, 2012, 2013, 2014.. all times passed by, banyak banget struggle yang dilalui, banyak masalah yang dihadapi, bahkan sering banget jatuh di masalah yang itu-itu melulu. Bahkan di satu titik gwe pernah sick of myself dan mau give up kabur ke hutan (nyehehe). Setelah melewati tahun-tahun tersebut dan sekarang gwe melihat kebelakang, you know what the most thing I grateful for? Selain His Grace and Mercy yang selalu baru setiap hari? 

I grateful for, ketika dalam masa-masa itu, masa-masa gwe merasa lonely alone dan di jalan 'balik' sama Tuhan gwe mengalami jatuh bangun, I grateful for her, my spiritual mentor who didn't give up on me while i was thinking about giving up. I grateful for the ears that never bore to listen, for the heart that never tire to love, grateful for the arms that never too weak to hug me in my dark days. 

Dig deeper about myself, gwe pernah ngalamin semacam 'abandoned' by my mentor zaman gwe masih sekolah minggu, maybe belasan tahun lalu. Someone i look up as my older sister saat itu broke my heart somehow dan made me so upset. Mungkin ini salah satunya alasan kenapa waktu gwe di tahun 2009 itu dipertemukan dengan sosok kakak rohani lagi, somehow i feel attached tapi juga takut yang terlalu attached karena takut sakit hati, lagi. 

Tapi seriusan, seiring berjalannya waktu dan lo semakin dewasa dalam Tuhan lo banyak belajar, khususnya in a relationship. I and her, my current spiritual mentor have TONS of differences. Gwe lebih ekstrovert, dia lebih introvert, itu signifikan difference, sisanya MASIH BANYAK,,, hahaha.. but we have same thing, kita sama-sama well actually, sensitive. Kita sama-sama belajar untuk sometimes menekan ego sendiri untuk bisa get along, belajar untuk membuka diri untuk bisa get through together. Sampai kemarin malam setelah dinner date setelah lama gak bersua, pas gwe dirumah and cuci piring, i was reminded about something..

In a relationship, it is the similarities between you that bring you together, but only the differences keep you rooted stronger. and tonight i realize one thing, sometimes when people don't act as what you expected them to do, it doesn't mean they love you less. They just have difference love language to show.

(yeah, kenapa jadi melenceng kesini)
Inti dari post ini yang sebenarnya mau gwe sampein adalah.... Mentorship itu penting. Terlalu banyak benefit yang bisa didapet dari mempunyai hubungan mentorship sama kakak rohani (or even when you become one, lo juga dapat banyak pelajaran in having adek rohani). Pernah suatu kali, ketika gwe capek banget jatoh dalam kelemahan gwe yang itu-itu lagi, dan pas gwe lagi nangis-nangis curhat ke dia, gwe kayak bilang intinya kayak say sorry to bother her about the same thing over and over again, dan yang dia jawab adalah 'it's okay, i've commited to you' (kurang lebih jawabannya begitu, i forgot). Komit. Hubungan mentoring gak bisa cuma dilandasin perasaan, it needs komitmen. Ketika elo jadi kakak rohani, you need commitment yang enable you untuk tetep stand by their side, even in the darkest one. Ketika elo jadi adek rohani, you need commitment untuk terbuka even ketika lo sebenernya malu untuk ceritain kejatuhan lo, masa lalu lo. One thing for sure, you can't go alone in this world, lo gak bisa jalan sendirian, lo butuh orang yang ngangkat lo ketika lo jatuh, telling you when you're wrong, nasehatin lo ketika lo gak ada pegangan, and for me, all those things summed up in a word, mentor.

Beda dari temen-temen yang sometimes cuma bisa diajak happy-happy, beda dari temen-temen yang meski lo salah malah ikut ngedukung dan gak berani arahin lo ke track yang bener, beda dari temen-temen yang cuma bisa diajak ngobrol masalah-masalah seru. Mentor leads you to the Truth, to the Christ. Mentors are not perfect, as who you are. Tapi somehow you really need a mentor. 
If you haven't had one, try to find one. The one you can look up to, the one you trust, the one you see Christ in them, the one you know how they behave daily. Don't forget to pray to God, and still, don't put your hope in human, however keep in mind that only Christ never fails. One day if they fail you, you'll learn about forgiveness and compassion and love.

If you have one, embrace him/her, pray for them, thank God for them, don't take them for granted, support them as how they support you.

Now if you have a mentee, i'm telling you, don't give up. Keep loving, keep standing beside him/her, keep praying for them. You will never know how much you mean to them. Even when you're tired of listening the same failure they face, just don't give up on supporting them. Remember that you used to be on their position, and how you need encouragement that day, it's how they're feeling right now. 

If you have a mentor and somehow you want to have a mentee, well, you should pray to God as He will reveal the right person to you in the right time. If you haven't grown mature enough in Him, you won't be able to lead the other person.

If either of them falls down, one can help the other up. But pity anyone who falls and has no one to help them up. Ecclesiastes 4:10 
*currently listening to Start A Fire by Unspoken*

23 October 2014

This is how I made you

2 minggu lalu gwe dapet kado dari nyokap untuk jalan-jalan ke Thailand, well.. sendirian. Nyehehe.. ikut tour gitu, but i'm all alone with no one i've known before. Singkat cerita ajaibnya gwe ketemu sama 2 orang lain yang juga pergi sendirian dan kita seumuran jadi kita kemana-mana bareng dan salah satu diantara mereka ternyata sama-sama anak Tuhan dan dia dari IFGF Singapore which i know beberapa orang dari sana dan mendadak dunia jadi sempit.

Perjalanan yang udah gwe siapin gwe bakal sendirian, all by myself (sampe bawa tongsis buat jaga-jaga gak ada yang bisa dimintain tolong), ternyata turned out to be one of divine appointment sama temen gwe ini. She told lot of stories tentang kisah hidupnya dimana Tuhan bener-bener jagain hidupnya dan drag her not on her own track but in His perfect track. 

Singkat cerita intinya dia ini dulunya berkehendak buat ke Aussie dan sekolah disana, but somehow God led her malah ke Singapore in a school yang dia gak pengenin, tapi dengan dia ke Singapore, she met Christ there, lebih tepatnya dijangkau sama Tuhan sendiri. The one yang dulunya kinda hate Christians because christians dinilai as a hypocrite malah dijangkau sama Tuhan sendiri. How awesome! Dia yang dulunya udah punya plan bakal begini kesini kesana, trus Tuhan malah bawa dia ke X, Y, Z dimana dia ketemu Tuhan, ngalamin Tuhan dan sekarang bertumbuh dalam Tuhan. 

Di akhir perjalanan kita, dan pas kita arrange lagi buat lunch-date, she told me 'I can never imagine where I would be now if I didn't met Him waktu itu'. Dia yang masa lalunya boleh dibilang... well, gak terlalu mulus then met Christ and everything changed. Lalu gwe keinget ayat favorit gwe itu, Roma 8:28 that God can make all things beautiful, even yang kita nilai jelek dan nyebelin dan 'kenapa sih gak sesuai sama rencana gwe??', God can turn all of those things jadi sesuatu yang bagus, sesuatu yang dahsyat dan sesuatu yang jadi U-turn dalam hidup kita.

Well actually bukan ini yang awalnya mau gwe share sih..... Hm, pas di Thailand itu, kita berkunjung ke satu tempat namanya Gem Factory. Tempat ini isinya buat jualan permata, tapi ada satu ruangan dimana semua pekerja-pekerja lagi kerja, batu-batuan yang super kecil yang ada di meja mereka lagi dipoles, diukir, dipanasin, dibakar, entah apalagi namanya, intinya lagi di proses buat nantinya jadi permata yang super mahal dan super indah.

Gwe, kan tingkat keponya cukup tinggi ya, rather than liatin berlian-berlian bagus yang udah jadi gelang, kalung, cincin dan sebagainya, gwe memilih untuk nongkrong di workshopnya itu buat liatin how these workers work (ya alasan utamanya sih karena gak mampu beli kalung dll nya itu, mahal cyin, paling murah 7 juta hehehe). dan you know... pas gwe lagi asik liatin one of those worker, lagi pake kacamata, super teliti moles-moles si batu ini, dilap, ditiup, dimasukin lagi ke alat, diukir, ditiup, dilap, dan terus-terus begitu, you know................ a gently voice popped up in my heart dan bilang begini...

'this how I made you..'

dan saya mau mewek seketika! And i so believe that God wants to remind me, kalau begitulah cara Dia ciptain manusia. Bukan kayak apa yang somehow gwe bayangin, kalau Tuhan mungkin punya beberapa cetakan kayak cetakan jelly, jadi bisa produce manusia dalam jumlah banyak dalam waktu yang singkat (secara tiap berapa detik lahir berapa banyak bayi di seluruh dunia) :p *i know, getok aja gwe* 

'This is how I made you Christine, super teliti, super pelan-pelan, I plan all thiings, I have divine time for everything, I have my plans and all those plans are beautifully hand made for you'

Oh ya, sebelum kita keliling-keliling tokonya, kita dikasih nonton satu film how those batu jadi berlian yang mahal. Pertama mereka nyari biji-biji emas dan sejenisnya di tanah (atau di gunung) yang dikasih air terus (so disgusting kayak berlumpur gitu), terus pas malem, kan keliatan tuh berkilau, trus diambilin, trus disaring dan dikumpulin biji-biji emas dan permatanya. Terus ada bagian designer yang bikin gambarnya batu-batu ini mau dijadiin apa, kalau kalung, gimana designnya, warnanya bagusnya apa, ukirannya kayak apa, and the picture they made pake tangan ini soooooo bagus dan indah. Trus baru batu-batu itu dibawa ke tukang-tukangnya untuk diolah dan diukir, dipoles, dibakar dan proses segala macamnya dan TAARAA! Jadilah cincin, liontin, kalung, gelang yang super mahal.

Kalau itu diurus sama banyak tukang, banyak designer dan banyak tukang yang tugasnya ngambilin batu di gunung itu, intinya kalau satu permata melibatkan banyak orang yang make it work, bayangin, semua manusia diukir sama cuma satu. yang desain satu, yang ukir satu, yang poles satu, that's how our amazing God works. Dia gak mau miss satu-pun, Dia mau incharge di setiap pribadi, Dia punya gambar desain yang keren banget buat each one of us. 

No more mikir kalau Tuhan punya cetakan yang sama, no more mikir kalau Tuhan punya product gagal (which you think you are), no more mikir kalau Tuhan don't even care sama hidup lo. I watched by myself how the worker bener-bener teliti sama batu yang dia lagi kerjain, ditiup, diliat kiri kanan, dilap pake bajunya sendiri, pokoke kayak bener-bener setia dan sayang banget gitu sama si batu. And how berkali-kali lipatnya God loves you and super hati-hati crafted you. 

For you created my inmost being;
    you knit me together in my mother’s womb.
I praise you because I am fearfully and wonderfully made;
    your works are wonderful,
    I know that full well.
(Psalm 139:13-14)



ps: 9 hari lalu saya baru menginjak 23 tahun. :"D dua-puluh-tiga #nyehehehe i feel so loved, thank you buat semua wishesenya, buat semua doanya, buat semua kado dan surprisesnya, how I thank God of each one of you, temen-temen kantor, temen-temen FIRE Karawaci, temen-temen Youth Senayan City :") i love you all so much.

*currently listening to heart of worship*

08 October 2014

6 to 23

6 hari menuju 23. Tua? Well, hanya beranjak sedikit lebih dewasa tepatnya. Si ini menikah, si itu menikah, si sana menikah, si situ menikah, dan saya masih...... NYEHEHEHEHE #kenapasihselalumelencengketopikini hmm.. when it comes to this topic, meski hampir selalu habis dihina-hina sama temen-temen yang udah berstatus 'double', i just simply remind myself of what once the prophet told me, 'as she waits on you, she may have the person she desires to have'. ok, back to topic. Hm, biasanya I made a birthday list that i wish for, tapi entah mengapa tahun ini, mm seperti gak punya wish yang muluk-muluk. 

Kemarin pas doa pengerja di Gandaria, i just pray to God to bring me back to the track. Bring me back to the Presence of God where i'll find everything i need. Hm, bisa dibilang kalau... beberapa minggu (atau bahkan bulan) belakangan ini i'm in the position where i maybe, too comfort with anything, too 'bodo-amet' with everything so i don't find any urgency to seek for God, to look for Him. Pernah gak sih ada di situasi begini? Bingung sih jelasinnya, tapi yaaa kira-kira begitu. 

I just pray to God that this birthday, He will drag me back into His loving arms karena saya sudah lelah berlari-lari sendirian kesana kemari. I just long for something He truly says to me in my 23 ini. Biasanya kan kalau masa-masa ulangtahun bakalan 'dapetin' nih Tuhan mau bilang apa, Tuhan kasih pesan apa untuk throughout the year, and i just long for that kind of thing.

So yeah, i'm excited yet so nervous memasuki tahun 23, alias juga tahun 5775 yang berarti tahun double grace tapi juga tahun goncangan-goncangan makin dahsyat which is always make me wondering 'tahun lalu yang gak diremind terus tentang goncangan makin dahsyat aja menurut gwe udah dahsyat itu goncangan, apalagi tahun kedepan'. nyehehehe but well, as long as God with me, whom shall I fear? Iyakan?

*currently listening to spontaneous worship by bethel church*